Peringatan HUT RI ke 72 | Merdeka !!! Sejarah Singkat Proklamasi
Aplikasi Pendidikan,
Blog,
Juknis Pendidikan,
Kumpulan Soal,
Perangkat Pembelajaran,
Perangkat SDMI,
PKN SMK,
SD/MI,
silabus SMP/MTs,
Simpatika,
SMA/SMK/MA,
SMP / MTs,
Soal SMA/SMK/MA
Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
|
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
|
Bulan Agustus merupakan bulan yang istimewa bagi rakyat NKRI, karena bulan Agustus merupakan bulan yang menyimpan sebuah sejarah yang tidak bisa dilupakan oleh rakyat Indonesia. Iya, pada bulan Agustus ini Indonesia mulai menentukan nasibnya sendiri yang setelah sekian lama kurang lebih 3,5 abad telah dirampas haknya oleh penjajah baik Belanda, Portugis, Jepang, Inggris maupun negara lain yang harus akan kekuasaan dan kekayaan.
Pada bulan Agustus tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 inilah Indonesia berani untuk menentukan hidupnya sendiri dengan dibacakannya teks proklamasi oleh Ir. Soekarno yang di dampingi Drs. Moh. Hatta serta pengibaran pusaka bendera merah-putih yang telah dijahit oleh istrinya bung Karno yaitu ibu Fatmawati.
Pernahkah kita membaca sejarah perjuang para pahlawan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia? Pernahkah kita mengingat jasa-jasa para pejuang yang telah mengorbankan harta, jiwa dan raganya demi kemerdekaan Indonesia? Zaman sekarang masyarakat khususnya para pemuda sudah banyak melupakan sejarah yang terjadi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan lupa kepada jasa pahlawan yang telah berjuang demi kita semua. Masyarakat lebih mengutamakan membaca hal-hal yang tidak begitu penting yang dianggapnya lebih modern, lebih bergengsi dan lebih parahnya lagi anak-anak kita lebih di ajarkan hal-hal yang kurang baik yaitu dengan diberinya sebuah pegangan teknologi canggih berupa Androit, tablet, ipad, dan laptop yang bagi mereka tidak begitu sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, Kenapa? karena orang tua mengedepankan egonya daripada akal pikirannya. Maka dari itu marilah kita ajari anak-anak kita dengan hal-hal yang positif dan ceritakan kisah perjuangan kemerdekanaan indonesia dengan harapan akan tumbuh rasa nasionalisme yang tinggi di jiwa mereka.
Kisah Sejarah sekitar Proklamasi.
Pada tanggal 10 Agustus 1945 Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio pada tanggal 10 Agustus 1945 bahwa Jepang telah menyerahakan diri kepada pihak sekutu. Para pejuang bawah tanah menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah dari Jepang dan bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI. Syahrir langsung memberitahukan tentang dijatuhkannya bom atom di hirosima dan nagasaki. Berita ini kemudian tersebar di lingkungan para pemuda terutama para pendukung Syahrir.
Pada tanggal 12 Agustus 1945 melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, jepang mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945.
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.
Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi dan bahkan mungkin harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka akan menggunakan kekerasan. Syahrir telah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan dibagi-bagikan. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda. Sutan Sjahrir, salah satu tokoh pemuda mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas- desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang. Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu,Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol. Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab, belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 malam 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan UUD yang sehari sebelumnya telah disiapkan Hatta.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pengikut Syahrir. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik.
Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.
Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S. Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian. Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari otto iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan di wilayah Indonesia. Keadaan ini merupakan peluang yang sangat baik bagi bangsa Indonesiauntuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Itulah Sejarah Singkat Seputar Proklamasi. Oleh karenanya kemerdekaan ini merupakan hadiah terbesar dari para pejuang dan pendiri bangsa buat kita semua, maka sepatutnya kita sebagai penerus dan penjaga kemerdekaan NKRI harus dan wajib mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif.
Perlu diketahui bahwa kemerdekaan tidak di dapatkan dengan cara yang mudah tapi penuh dengan pengorbanan baik harta, jiwa dan raga. Darah dan nyawa adalah pertaruhannya untuk kemerdekaan NKRI ini.
Maka dari itu mari kita jaga NKRI ini dengan jiwa raga kita, jaga persatuan dan kesatuan, dan sebagai pendidik mari kita lebih semangat untuk membantu NKRI untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA
NKRI HARGA MATI
SELAMAT HUT RI KE 72
|
0 Response to "Peringatan HUT RI ke 72 | Merdeka !!! Sejarah Singkat Proklamasi"
Post a Comment
Komentarlah dengan bijak dan membangun !!!